Ibu.
Jika engkau
merasa sedih.
Ku pinjamkan
sandaran untuk tempatmu menepi.
Dari keterpurukan
tentang ekonomi dan sosialisasi.
Hingga jiwa
menjadi damai dari nestapa hamparan sunyi.
Ibu.
Jika engkau
merasa letih.
Ku tuntun engkau
menapaki jalan tanpa seorang diri.
Hingga nanti
berjalan waktu ku tempuh engkau dalam ruang pelangi.
Ibu.
Walau hanya mampu
ku beri dalam mimpi serta ilusi.
Kan ku beri apa
mau mu yang mungkin bisa ku raih.
Terjaga engkau
dalam kebahagiaan darinya yang terdahulu terasa perih.
Usahaku tuk
selalu membentuk senyum indah mu.
Mengukir tawa
dalam pilu berhujat rasa.
Aku menyayangimu.
Ibu.
Hingga nanti kita
terpisah.
Dalam jarak,
waktu dan ruang yang berbeda
by_ Anggia Racifa
No comments:
Post a Comment