Thursday, July 30, 2020

Tips Menjadi Boneka Berjalan (Peragawan/Peragawati)

Selamat datang di Runway! Panggung tempat kamu akan berlenggak lenggok memperagakan busana atau aksesori karya perancang. Bentuk utamanya terdiri dari backdrop, main stage, dan catwalk. Saat ini panggung kebanyakan berbentuk I-Catwalk. Sedangkan T-Catwalk sudah jarang digunakan. Dan untuk alasan kepraktisan, saat ini banyak juga panggung yang hanya terdiri dari catwalk tanpa panggung utama (main stage).

Sebelum kamu berlenggak-lenggok memperagakan suatu busana atau aksesori karya perancang, tidak ada salahnya kamu membaca teknik dasar model catwalk agar kamu bisa memahami dan mempraktekkan serta kamu akan terampil saat di atas panggung.

Sebelum pementasan di atas panggung, peragawti/peragawan harus sudah menguasai bermacam-macam gerakan dasar dalam memperaga-kan busananya di tas panggung/pentas. Gerakan tersebut meliputi : bentuk postur, tehnik dasar berjalan, pose di atas pentas/panggung. Gerakan-gerakan tersebut dapat digabungkan antara yang satu dengan yang lainnya dan dapat pula dikembangkan kedalam berbagai bentuk gerakan, tergantung dari kreasi penata geraknya.

Bentuk postur

Seorang calon peragawati atau peragawan haruslah melatih bentuk posturnya lebih dulu agar terbiasa pada waktu berjalan di atas pentas. Yang harus dilakukan pertama kali adalah mengontrol bentuk badan pada dinding dengan cara menempelkan badan bagian belakang, apakah sudah lurus dan sejajar dengan dinding? Caranya :

  1. Tempelkan badan bagian belakang pada dinding, kedua kaki rapat dan beri jarak antara tumit dan dinding lebih kurang 10 cm.
  2. Luruskan badan bagian belakang dengan dinding dengan cara perut ditekan atau ditahan, dada dikembangkan dan masukkan bagian pantatnya. Hasilnya, bagian belakang badan akan lurus tanpa ada antara pada bagian pinggang belakang dengan dinding.
  3. Badan digeser turun sampai setemgah jongkok dan tahan sambil menghitung sampai angka 10 (gerakan tersebut diulang-ulang sampai 5 kali)

Teknik Dasar Berjalan

Agar peragawati dan peragawan dapat tampil dengan di atas panggung, maka mereka harus menguasai teknik keperagaan, yang berfungsi untuk menunjang penampilannya secara maksimal.Teknik keperagaan meliputi penampilan diri di atas penggung, teknik gerak, teknik berjalan dan ekspresi wajah.

Pose

Pose adalah satu posisi yang dilakukan peragawan/peragawati dalam keadaan berdiri dengan sikap salah satu kaki berada di depen (untik peragawati), sedangkan untuk peragawan sikap kaki dalam keadaan terbuka , Berpose juga memiliki berbagai variasi bentuk tergantung dari busana yang diperagakan, karena pose tersebut juga berguna untuk memamerkan/menjelaskan desain busana dengan sedetail-detailnya kepada penonton

Peragaan Busana

Dalam pelaksanaan peragaan busana yang perlu diperhatikan adalah penampilan peragawati/peragawan secara maksimal di tas panggung yang berupa : tata rias, tata busana, ekspresi wajah, tata gerak (koreografi), urutan penampilan.

Tata Rias

Tata rias digolongkan menjadi dua bagian yaitu : tata rias wajah dan tata rias rambut. Tata rias wajah khusus untuk panggung senantiasa agak tebal dari pada tata rias wajah sehari-hari.Pilih warna yang serasi dengan warna pakaiannya atau dapat juga warna yang netral yang dapat dipadukan dengan warna pakaian. Perlu diketahui, tata rias wajah untuk sehari-hari bereda dengan tata rias untuk malam hari ; misalnya untuk busana pesa malam hari tentunya lebih dipertebal lagi. Tata rias rambut ; senantiasa digunakan sanggul cepol (modifikasi), karena sanggul ini mudah dan cepat pembuatannya serta lebih fleksibel, dapat digunakan pula untuk berbagai kesempatan dalam berbusana. Jika peragawati memiliki rambut yang pendek, dapat juga disisir dengan rapih. Tata rias tersebut harus selalu rapih dan selalu dikontrol setiap akan pentas

Tata Busana

Busana yang akan dipakai untuk peragaan memegang peranan penting pula, karena itu sebelum tampil ke atas panggung sebaiknya dikontrol lebih dahulu apakah sudah baik atau cocok satu sama lainnya untuk ditampilkan. Sebagai contoh, untuk pakaian yang akan diperagakan, harus diperhatikan :

  1. Jenis kesempatannya
  2. Siapa yang akan mengenakannya
  3. Bagaimana jatuhnya pakaian tersebut di badan.
  4. Bagaimana penyelesaiannya

Setelah pakaian-pakaian tersebut terpilih sesuai dengan ketentuan, sebaiknya digantung menurut kesempatannya, misalnya : pakaian sehari-hari dikelompokkan dengan pakaian sehari-hari dst. Selanjutnya disiapkan pelengkap busana (aksesoris dan millineris) yang dapat melengkapi penampilan peragawan/peraga-wati di atas panggung, sehingga dapat tampil dengan maksimal.

Nah, saatnya bagi kaula muda nih yang ingin menjadi seorang peragawan/peraga-wati coba deh untuk  bergabung di salah satu Agency Modelling.

No comments:

Post a Comment