Monday, October 16, 2017

Surga Kecil Air Terjun Puecari Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar (Bahasa Aceh: Acèh Rayek) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum dimekarkan pada akhir tahun 1970-an, ibu kota Kabupaten Aceh Besar adalah Kota Banda Aceh. 
Setelah Kota Banda Aceh berpisah menjadi kotamadya tersendiri, Ibu kota kabupaten dipindahkan ke Jantho

Setelah ditetapkan Kota Jantho sebagai ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar yang baru, maka secara bertahap pemindahan ibukota terus dimulai, dan akhirnya secara serentak seluruh aktifitas perkantoran resmi dipindahkan dari Banda Aceh ke Ibukota Jantho pada tanggal 29 Agustus 1983, dan peresmiannya dilakukan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada masa itu, yaitu Bapak Soepardjo Rustam pada tanggal 3 Mei 1984 (Sumber)

Tahukah kamu ??
Dibalik rimbunnya hutan di Kabupaten Aceh Besar ternyata menyimpan banyak potensi wisata yang masih belum banyak dijamah oleh wisatawan. Banyak potensi wisata yang memiliki pesona luar biasa, layaknya surga kecil di pedalaman Aceh. Salah satunya yaitu Air Terjun Peucari Keindahan alam di belantara Jantho ini perpaduan antara air terjun berair jernih, udara segar, dan naungan pepohonan rimbun yang hijau.

Terletak di pedalaman Hutan Jantho, untuk mencapainya harus menggunakan kendaraan pribadi. Sebelum menuju ke Air Terjun Peucari, pengunjung harus melapor terlebih dahulu kepada kelompok pemuda setempat dan pastinya untuk kemari ada baiknya menggunakan jasa penduduk lokal selain lokasi yang lumayan jauh juga sebagai untuk mengantisipasi agar pengunjung tidak tersesat atau terjadi perbuatan yang tidak diinginkan. Pengunjung pun wajib membayar Rp 200.000 per kelompok (maksimal 10 orang) kepada pendamping per kunjungan.

Nantinya, pengunjung harus berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam melalui jalur sekitar 5 kilometer dari Gampong Beung ke dalam hutan. Banyak pengalaman yang bisa dirasakan pengunjung selama perjalanan menuju air terjun itu. Dengan kontur tanah yang sedikit naik turun melewati perkebunan kemiri, karet dan beberapa jenis perkebunan palawija warga lainnya. Pengunjung pun dapat merasakan pengalaman melawan arus Sungai (Krueng) Jantho yang berair deras. Dengan kedalaman mulai semata kaki sampai selulut. 

Setelah berjalan kurang lebih 2 jam menguras energi berjalan kaki melewati delapan alur sungai dan ribuan pohon sejauh 5 km, pengunjung tiba di satu air terjun yang mengalir deras dan memanjakan mata sejenak tapi bukan itu tujuan utamanya. Lelah menghantui ketika akan melalui tanjakan itu. Namun, di balik tanjakan air terjun pertama, Air Terjun Peucari sudah menanti di atasnya. 
berjalan sekitar 50 meter melewati tanjakan air terjun pertama, tibalah pengunjung di hadapan air terjun yang dinanti. Suara gemercik menjadi penanda awal bahwa pengunjung sudah tiba di lokasi air terjun tersebut. pengunjung pun akan melihat air terjun yang bertingkat-tingkat. Itulah Air Terjun Peucari yang dicari.

Nuansa alami air terjun, juga ditambah dengan lingkungan sekitar yang dipenuhi dengan pepohonan hijau. Lelah yang dirasakan selama perjalanan, akan seketika sirna kala melihat fenomena alam yang menawan ini. Tak jarang, kicauan burung-burung liar pun semakin mempercantik pesona dari Air Terjun Peucari.Airnya yang jernih dan segar, mengalir dari sumber mata air alami pegunungan yang juga menjadi sumber air utama bagi masyarakat setempat. pengunjung bisa dengan bebas bermain air, atau berenang di telaga yang ada pada Air Terjun Peucari. Tetaplah berhati-hati, karena disekitar air terjun dipenuhi dengan bebatuan licin yang bisa saja membahayakan pengunjung.
Air Terjun Peucari memiliki 7 tingkatan, serta dilengkapi dengan sebuah kolam alami disetiap tingkatannya. Kolam tersebut cukup dangkal, dengan lebar antara 2 hingga 3 meter sehingga bisa digunakan pengunjung untuk berenang atau bermain air. Ketinggian air terjun ini hanya berkisar antara 1 hingga 3 meter saja, sehingga akan terlihat sebuah panorama air terjun berundak-undak yang indah dan alami. untuk lebih jelasnya bisa lihat disini




No comments:

Post a Comment