Friday, October 27, 2017

Istri yang Shaleha

Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar, seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu.
“ukhtysudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman, ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan. “mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “nunggu suami” jawabnya.

Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya- tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya
“mbak kerja dimana?”, ntahlah keyakinan apa yg meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati. “kenapa?” tanyaku lagi.
Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah cara satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas. Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.

Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat. “saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya.

Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendirilah”. Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang.
Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan  pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci.

Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi deman, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.

”Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati inimerinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yg di usapnya.“anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbedajauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700rb/bulan. 10x lipat dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata “umi,,ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah2an umi ridho”, begitu katanya.Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya “Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami.

Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami. ”Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara. “beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.” Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. 

Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan. “kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah kakak juga sih, kalo ma jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamarkakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang inginm membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat. “anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. 

Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. Baigaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendahdihadapannya hanya karena sebuah pekerjaan.

Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suamisaya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya. Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku.

Dia mengambil tas laptopnya,, bergegas ingin meninggalkannku. Kulihat darikejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor bututmendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

Ya Allah….
Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku. Pelajaran yang membuatu menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..

Subhanallah.. Sahabat..
Kekeliruan slama ini, orang mengganggap kebahagiaan itu adalan kaya akan materi.. 
mobil mewah..
rumah bagus..
Tapi sesungguhnya kekayaan sebanarnya itu ada saat kita merasa cukup akan nikmat ALLAH walaupun tanpa ada materi yang bersifat wah..


Monday, October 23, 2017

About Valentine Day Part 1

Assalamu allaikum.. hei, kalau kamu-kamu orang Islam, tolong sediakan waktu untuk membaca yaa? Tapi kalau nggak mau juga nggak apa-apa sih, karena nggak mau maksa juga. Tapi kalau ada yang bersedia meluangkan waktu untuk ngebaca makasih banget yaa? Dan maaf banget kalau cerpen ini agak terlalu panjang. Hehe.. selamat membaca. Semoga kalian suka. ^_^

“Tettt...tettt...” bunyi bel sekolah berdering menandakan bahwa para siswa/i harus segera memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran pertama. Pelajaran pertama hari ini adalah pelajaran Agama. Ibu Riska bertubuh tinggi langsing dan putih cantik pun memasuki kelas dan memberi salam.

“Assalamu allaikum anak-anak” salam sang guru.
“Wa’allaikum salam bu guruuu” jawab kami serempak.

Bu Riska pun meletakkan buku bawaannya serta tasnya diatas mejanya. Bu Riska itu manis sekali dengan kerudung biru muda panjangnya. Sejenak aku pun berfikir “Pengen deh kayak bu Riska, meskipun menutup aurat tapi tetep cantik. Tapiii... pasti gerah banget deh”gumamku dalam hati.

“Baiklah, ibu absen dulu ya?” ucap bu Riska. Bu Riska pun meng-absen murid satu per satu. Hingga tiba pada huruf N “Nadhirah Asyifa”
“Hadir buk” jawabku. Nadhirah Asyifa, itulah namaku, seorang gadis remaja berusia hampir 17 tahun yang masih duduk dibangku kelas dua SMA. Kata ibuku, Nadhirah itu artinya “yang segar” sedangkan Syifa “Obat penawar”. Entahlah, mungkin aku dianggap suatu berkah yang akan menjadi segala macam obat yang segar untuk kedua orang tuaku karena aku adalah anak tunggal.

Aku lumayan dekat dengan bu Riska, usianya masih sangat muda, yaitu 23 tahun. Aku sering bertanya padanya tentang hal-hal yang tidak aku ketahui. Aku menganggap dia sebagai kakakku, karena aku adalah anak tunggal, jadi aku butuh sosok seorang kakak dan dia pun juga sudah lumayan kenal dengan kedua orang tuaku karena aku pernah mengajaknya kerumahku beberapa kali. Dan aku pernah menanyakan sesuatu kepadanya:

“Mbak, sejak kapan sih mbak pakek kerudung?” tanyaku pada bu Riska. Kalau diluar kelas atau diluar sekolah, aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan mbak, karena dia masih muda dan cocok dipanggil dengan panggilan itu.
“Sejak mbak tamat SMA. Mungkin agak terlambat sih. Tapiii... nggak ada kata terlambat bagi Allah Dhira.” Jawab mbak Riska tersenyum.
“Apa alasan mbak memutuskan untuk memakan kerudung?” tanyaku lagi.
“Alasannya karena Allah. Mbak emang merasa terlambat menyadarinya, tapi mbak yakin Allah selalu memberi kesempatan untuk hambanya. Allah juga sudah menjelaskan dalam surat An-Nur ayat 31 yang artinya “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” jadiii, kapan kamu mau seperti mbak?”
“Hehe, ntar ya mbak kalau udah dapat hidayah” jawabku.
Mbak Riska pun hanya menggeleng-geleng kepala dan tersenyum.
***

Bel istirahat sudah berbunyi. “Dhira, kekantin yuk? Laper nih” ajak sahabatku, Reni namanya.
“Aku nggak laper Ren, kamu aja ya?”
“Ehmmmm, it’s oke.” Jawabnya tersenyum pahit dan berlalu meninggalkanku.

Beneran deh, aku tuh nggak laper. Aku masih pengen melanjutkan bacaan novelku, Bumi Cinta karya Habiburrahman. Telingaku grasak-grusuk mendengar obrolan-obrolah temen-temen sekelasku.
“Lin, kamu valentine entar mau ngerayain sama siapa?” tanya Reva kepada Lina.
“Ya sama pacarku dong si Danil. Semalam dia ngajak aku gitu, katanya pas valentine entar dia tuh pengen makan malam romantis sama aku di Restorant terkenal. Habis itu dia pengen ngajak aku ngeliat kembang api gitu.” Jawab Lina penuh antusias.
“Aduuuhh.... romantis banget sih. Jadi iri nih” sahut yang lainnya, si Tika. “Terus kamu valentine sama siapa Va?” tanya Tika kepada Reva.
“Sama gebetan baru aku dong. Kalian pasti belum kenal kan? Nih, aku ada fotonya.” Reva tak kalah antusiasnya sambil menunjukkan foto gebetannya kepada teman-temannya.
“Wuih, ganteng binggo Va” jawab Lina dan Tika serempak. “Anak mana tuh?” tanya Tika.
“Anak SMA 1, anak orang kaya pulak. Dia ngajak aku valentine ntar. Yaaaa aku jawab aja mau. Kali aja aku bakal ditembak sama dia.” Kata Reva lebih semangat.
“Tika, Jangan bilang kamu ngga ngerayain valentine? Duuuhh, hari gini nggak ngerayain valentine, plis deh Tika, setahun sekali looooh.” Ejek Reva..
“Hehe, adaaa. Tenang aja, sebenernya aku udah punya pacar. Tapi, jangan bilang siapa-siapa ya?” si Tika angkat bicara..
“Wah parah, punya pacar nggak bilang-bilang ke kita. PARAH. Jadi, siapa pacarmu?” si Lina kepo binggo.
“Aku pacaran sama ketua tim sanggar seni di sekolah kita” Tika agak berbisik kepada kedua sahabatnya. Tapi cukuplah untuk aku mendengar percakapan mereka.
“APA?” Reva dan Lina tak percaya.
“Hussst... jangan berisik dong” sahut Tika.

Tanpa ku ketahui, Tika melirik kearahku. Mungkin dia takut aku mengetahui hubungannya dengan Reihan si ketua tim sanggar seni yang lumayan ganteng itu, karena dikelas ini hanya mereka bertiga dan aku doang, sedangkan yang lainnya mungkin kekantin atau kemana gitu.

“Hei...Dhira” Tika memanggilku.
Aku pun menoleh kebelakang, kearah mereka. “Ya” jawabku.
“Kamu lagi nggak nguping kan?” tanya Tika.
“Hehe...Enggaaak. Tapi jangan salahin aku kalau aku punya telinga dan bisa mendengar yaaa?.” Jawabku tersenyum.
“Ya deh nggak apa-apa. Ehhmm, Dhir..tiga hari lagi valentine. Kamu ngerayain sama siapa Dhira?” tanya Tika.
“Kepo banget sih Tika, ya pasti sama pacar Dhira lah” belum sempat aku menjawab, Reva malah menyambung. Mereka emang ramah dan nggak bermusuhan sama aku.
Aku pun tersenyum dan menjawab “Aku nggak punya pacar. Aku nggak boleh pacaran. Bahayaaa, masih sekolah kok pacaran” jawabku polos dan tersenyum.

Mereka bertiga pun mendekatiku. “Serius kamu nggak punya pacar? Nggak pernah pacaran? OMG HELLLOOO” kata Lina lebay. Aku pun menggeleng. “Aku kenalin sama temen aku mau nggak? Ganteng loh, kebetulan dia lagi jomblo. Namanya Riko anak 2 IPS 1. Kamu pasti kenal kan?” Lina menawarkan.
“Owh nggak usah, aku masih mau fokus sama sekolah dulu.” Jawabku.
Alhamdulillah, bel berbunyi tanda masuk pelajaran baru dan menyelesaikan pembicaraan yang menurutku nggak penting.
***

Sepulang sekolah.
“Ren, kamu nggak ngerayain valentine?” tanyaku pada sabahatku, Reni. Aku penasaran apakah sahabatku ini juga merayakan atau enggak.
“Enggak.” Jawabnya singkat.
“Kenapa? Padahal anak-anak yang lain pada heboh banget sama valentine”
“Yaaaa menurut aku nggak penting aja. Valentine, hari kasih sayang. Logikanya, berarti hari kasih sayang itu setahun cuma sekali dong.” Ucap Reni. “Kalau hari kasih sayang cuma sehari, terus hari lainnya hari apa? Masuk akal nggak sih? Lagi pula setahu aku, valentine itu adat dari orang-orang asing dan adat dari orang non muslim yang kita sendiri nggak tau latar belakangnya gimana. Betul nggak?” lanjutnya.
Aku pun manggut-manggut.
***

Dirumah....
Aku menelfon mbak Riska.
“Assalamu allaikum mbak. Lagi sibuk nggak?” sapaku.
“Wa’allaikum sallam. Enggak Dhir, mbak lagi istirahat aja ni. Emang ada apa?” tanyanya diseberang sana.
“Jalan-jalan yuk mbak ntar sore? Borring nih, makan dimana gitu. Sekalian aku pengen nanya sesuatu sama mbak, aku penasaran.”
“Ehmm, boleh-boleh. jam empat kita ketemuan di Cafe biasa ya?”
“Oke mbak” jawabku.

 Jam 15.40....
“Ibu, aku boleh pergi nggak?”
“Mau kemana kamu nak?” tanya ibu ramah.
“Aku mau makan sama mbak Riska. Boleh yaaaa?” pintaku manja.
“Iya boleh. tapi sebelum magrib harus udah nyampek rumah ya?”
“Iya ibuku sayang” aku pun mencium tangan ibu. “Dhira pamit bu. Assalamu allaikum.” Lanjutku.
“Wa’allaikum salam. Hati-hati tuh yaaa?” ucap ibuku agak teriak.
“Iya buuu”
***

Di Cafe...
Aku menceritakan kepada mbak Riska mengenai obrolanku dengan Reva the geng tadi disekolah. Sungguh, aku benar-benar penasaran tentang Valentine.
“Haha Dhira Dhira, kenapa kamu nggak cari jawabannya diinternet aja? Kan diinternet semuanya ada. Pastilah tentang Valentine juga ada.” Ucap Mbak Riska.
“Hehe iya juga ya” jawabku polos sambil garuk-garuk kepala, padahal kepalaku nggak gatal sama sekali. Hehe.. “Ya tapi berhubung udah sama mbak, mbak jelasin aja valentine itu apa? Pokoknya this is about valentine day lah.” Lanjutku.
“Oke. Nih mbak jelasin ya? Mbak pun tau nya dari mbah google loh. Emmm...Tentang sejarah Valentine ini ada banyak versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa hari Valentine nggak punya latar belakang yang jelas sama sekali. Perayaan ini udah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada tanggal 15 Februari, perayaan yang bertujuan untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Acara ini berbentuk upacara dan didalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan kekotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya, di google sih gitu ditulis.”

Dia pun melanjutkan Nah, dalam surat al-An’am ayat 116 yang artinya tuh begini, dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”

“Hari kasih sayang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut “valentine day” yang amat populer dan merebak dipelupuk Indonesia, bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi kalau menjelangnya bulan Februari, dimana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) yang nggak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine.”

“Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik, hotel-hotel, organisasi-organisasi maupun kelompok-kelompok kecil, ramai yang berlomba-lomba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan (pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio maupun televisi; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki (dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine day.”

“Sungguh merupakan hal yang ironis (menyedihkan/nggak sepatutnya lah terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri ‘terjun’ dalam perayaan Valentine itu sendiri. Valentine itu sebenarnya adalah seorang Martyr (nah kalau dalam Islam disebut Syuhada) yang karena kesalahan dan sifatnya yang ‘dermawan’ maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.”

“Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu yaitu Raja Claudius II yang seinget mbak itu pada tahun kurang lebih 268-270 M gitu lah. Nah, untuk mengagungkan dia si St. Valentine itu yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai ‘upacara keagamaan’.”

“Tetapi sejak abad 16 M, ‘upacara keagamaan’ tersebut mulai berangsur-angsur hilang dan berubah menjadi ‘perayaan yang bukan keagamaan’. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi Kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.”

“Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristen), pesta “Supercalis” kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai “Hari kasih sayang” juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu kasih sayang itu mulai bersemi “Bagai burung jantan dan betina” pada tanggal 14 Februari. Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang berarti ‘galant’ atau ‘cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang ‘martyr’ bernama St. Valentine mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya (jauh dari arti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang nggak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari valentine. Dimana pada zaman sekarang ini orang mengenal valentine lewat (melalui greeting card lah, pesta persaudaraan lah, tukar kado lah dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.”

“Nah, dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment (hal/saat/waktu) ini hanyalah nggak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak ‘akidah’ muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan (bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.”

Padahal dalam alqur’an udah dijelasin loh. Kalau nggak salah dalam surat Al-Isra ayat 36 yang artinya Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”.

“Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera (mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan, bagaimana dan dimana, akan tetapi lebih dari itu Dhira. Oleh karena itu, Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng, (mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.”

“Dalam hadis Rasulullah Saw juga dijelaskan “Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu. Makanya Dhira jangan ikut-ikutan ya? Nggak mau jadi syirik kan?”
“Nggak mau lah mbak” jawabku.
“Yang perlu Dhira tau, dalam masalah Valentine itu perlu dipahami secara mendalam terutama dari kacamata agama karena kehidupan kita nggak bisa lari atau lepas dari agama Islam sebagai pandangan hidup.”
Lanjut Part 2


About Valentine Day Part 2

“Nah, beberapa hal yang harus dipahami dalam masalah Valentine day: Nah yang pertama itu Prinsip/dasarnya: Valentine day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan ‘supercalis’ bangsa Romawi Kuno dimana setelah mereka masuk agama Nasrani (Kristen), maka berubah menjadi acara keagamaan yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine. Kedua, sumbernya: Valentine itu jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh karena itulah, berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi kalau enggak berdasarkan kepada Islam (Allah), maka ia akan tertolak. Kita bawa-bawa lagi nih dalilnya dalam firman Allah swt QS. Al-Baqarah: 120 “orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
“Ketiga, tujuannya: tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang dipersada bumi adalah baik. Tetapi bukan semata-mata untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula berarti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggalkan ajaran lain diatas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi dibawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.” Jelas mbak Riska yang membuatku semakin serius sambil menyeruput minumanku.
“Bahkan Rasulullah bersabda: “Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”. Keempat, operasionalnya: Pada umumnya acara Valentine day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara. Hehe mbak bawa lagi nih dalilnya di surat al-Isra ayat 37 “dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung” 

“Jadi, udah jelas banget, apapun alasannya, kita nggak bisa menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Jadi, janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Karena kalau dibilang toleransi, padahal Islamlah yang paling toleransi didunia.”

“Berkata Peguam Zulkifli Nordin (Malaysia) dalam kaset ‘MURTAD’ yang mafhumnya:Valentine adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam di Spanyol. Paderi ini isyitharikan hari tersebut sebagai hari kasih sayang karena padanya Islam adalah ZAILIMI. Tumbangnya kerajaan Islam Spanyol dirayakan sebagai Hari Valentine.”

“Jadi kenapa kita harus ngerayain hari valentine? Padahal yang dibilang hari valentine itu yang tanggal 14 Februari adalah hari kejatuhan Islam di Spanyol. Masak orang Islam mau ngerayain kejatuhan agamanya sendiri sih. Sebenernya kayaknya orang-orang itu udah tau deh tentang valentine, tapi kebanyakan dari mereka termasuk orang Islam sekalipun ada yang pura-pura nggak tau, atau berdalih ke hal yang lain. Mbak bukannya sok sempurna loh Dhira, justru mbak nggak sesempurna itu. Mbak juga pernah ngerasain dunia kelam, yang pacaran lah, ngerayain valentine lah beberapa kali, mbak udah ngalami semuanya dan itu semua mbak anggap sebagai pelajaran hidup yang bisa ngebuat mbak berubah kayak sekarang. Semua yang mbak alami dulu saat masa remaja, rasanya semua itu sia-sia, sampai akhirnya mbak menyadari dan bisa berubah kayak sekarang ini. Ehmm, Cuma itu yang bisa mbak jelasin ke Dhira. Kalau Dhira kurang puas, Dhira search aja diinternet, pasti ada. Aduh mbak jadi haus nih nyerocos aja dari tadi. Hehe”. Jelasnya yang begitu panjang dan lebar dan sekarang aku paham apa itu valentine.
***

Keesokannya... Disekolah..
Aku hendak masuk kekelas, Riko si anak 2 IPS 1 itu tiba-tiba menahanku masuk.
“Dhira” sapanya.
“Ya. Ada apa?”
“Aku denger kamu lagi sendiri kan? Kamu mau nggak nemenin aku valentine entar?”
Aku pun tersenyum dan menjawab dengan lembut “Rikooo, maaf ya, aku nggak bisa dan nggak mau. Aku seorang muslim alias Islam Riko. Jadiiii, aku nggak mau ngerayain hal yang nggak penting kayak gitu. Maaf ya? Kamu ajak orang lain aja yaa?” aku pun tersenyum dan masuk kekelas meninggalkannya begitu saja.

Aku pun duduk dibangkuku yang biasa. “Gimana Dhir, Riko udah ngajakin kamu kan?” tanya Lina dengan diikuti kedua temannya bak seorang pengawal.
“Udah. Tapi aku nggak mau, aku kan orang Islam, aku emang nggak sempurna, tapi aku nggak mau jadi syirik ah” aku pun menjawab dengan tersenyum dan mereka melongo. “Oh iya, aku tau kalian pasti juga tau valentine itu apa. Sebagai sesama muslim aku saranin kalian jangan ikutan yang begituan ya? Nggak baik loh” lanjutku.
“Iya kami tau kok, diinternet juga banyak. Tapi kami kan nggak nganggap memperingati kematian si Valentino itu, tapi cuma sekedar berbagi kasih sayang aja plus have fun doang.” Jawab Reva.
“Yaudah nggak apa-apa, itu hak kalian kok. Yang penting aku udah ingetin kalian” aku masih berusaha tersenyum dan lembut dan mereka pun kembali ketempat duduk mereka masing-masing.
***

14 Februari sudah terlewati. Ini sudah jatuh pada tanggal 15 Februari di sepertiga malam pukul 03.00 pagi. Entahlah, aku terbangun begitu saja. Rasanya ingin sekali kulaksanakan shalat Tahajud, padahal aku paling susah untuk shalat sunnah ini. Paling-paling cuma shalat wajibnya aja. Hehe...

10 menit seusai shalat tahajud handphone-ku berdering, dari sahabatku, Reni. Reni menelfonku dan betapa terkejutnya aku mendapatkan berita buruk ini. Ya, Reni memberitahuku bahwa Lina dalam perjalanan pulangnya bersama Danil, kekasihnya, sehabis valentine, mereka dihadang beberapa preman dan Danil dihajar tanpa mampu menolong kekasihnya yang diperkosa oleh preman-preman itu, astaqfirullah..

Sedangkan Reva dan Tika mengalami kecelakaan saat hendak pergi untuk bertemu dengan pasangan mereka dan kini mereka dirawat dirumah sakit. Ya Allah, pertanda apa ini? Hukumankah? Peringatankah? Wallahu ‘alam. Hanya Engaku yang tau.

Ini pertama kalinya aku sekolah mengenakan kerudung. Kalau hari biasanya, aku mengenakan seragam rok abu-abu panjang dan seragam baju putih tangan pendek. Untung aku punya seragam sekolah baju putih tangan panjang dan beberapa kerudung yang aku beli kalau aku hendak ingin pergi pengajian bersama ibuku, ada warna putih, merah, biru tua, hijau bercorak bunga, hanya beberapa saja.

Ibu dan ayahku sampai pangling melihat penampilanku hari ini dan mereka berucap “Subhanallah”. Ya, insya Allah mulai hari ini aku akan melindungi diriku dengan menutup auratku, yaaa walaupun belum terlalu sempurna banget sih, tapi pelan-pelan lah. Dan setelah pulang sekolah nanti, aku dan Reni akan menjenguk Reva, Lina dan Tika

#Selesai

by_ Migia Purnama Sari


Thursday, October 19, 2017

Kriteria Cewek yang di Sukai Cowok

Menjadi seorang wanita atau Cewek idaman dan disukai cowok mungkin harapan semua cewek, apalagi kalo bisa menjadi pacar yang baik. Untuk menjadi wanita/cewek yang menarik bagi pria kamu harus tahu hal-hal yang di sukai pria dari seorang wanita. Gimana sih Kriteria Cewek yang Paling Disukai Cowok, apakah kamu termasuk salah satunya ? yuk disimak ulasan dibawah ini

 Menghormati  Laki-laki
Laki-laki adalah nahkoda dalam rumah tangga ketika kelak sudah berumah tangga, artinya apa laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga nantinya. Oleh karena itu hargailah seorang laki-laki, contohnya jangan pernah memotong pembicaraannya dengerkan dahulu  ketika doi sedang berbicara, turuti sarannya jika menurutmu itu baik dan kamu sanggup untuk melakukannya, tidak usah untuk terlalu kamu mendominasi dan jangang terlalu banyak mengatur doi.

Menerima apa adanya dan sederhana
Laki-laki akan menaruh hormat atas sikap si cewek yang gak silau dengan uang yang dimiliki pasangannya. Pria biasanya justru akan dengan sukarela memberikan suatu yang dimiliki, berapa pun nilainya. Mereka juga bisa menerima apa adanya keadaan laki-laki, saat si pria dalam keadaan apapun (entah kaya atau miskin), si cewek harus bisa nerima apa adanya dan tetap ada di samping si cowok. Sederhana dan apa adanya. Ngga neko-neko. Gak banyak polesan dalam menjalani kehidupan nikmati dan mensyukuri karunia Tuhan atas dirinya.

 Setia dan ada Batasan
Semua orang menginginkan pasangan yang setia, hal ini merupakan fakta yang tak bisa terbantahkan sampai kapanpun, wanita yang setia merupakan syarat mutlak yang dipatok oleh seorang pria untuk mencari pasangan/jodoh idaman. Cewek setia hampir selalu membuat cowok takluk karena merasa hormat padanya. Bentuk kesetiaan bukan semata-mata gak berpaling ke cowok lain. Melainkan tetap bertahan di sisi pasangannya dalam keadaan terburuk sekali pun. dan dalam pergaulan yang cenderung berbaur dengan pria harus menjaga batasan antara teman, harus bisa membedakan antar teman pria dan teman wanitanya, banyak yang terjadi sekarang pertemanan antara pria dan wanita tidak ada batasan karna sudah merasa nyaman.

Berpenampilan Menarik
Laki-laki umumnya tidak menyukai cewek yang tidak memperhatikan dalam berpenampilan, teruslah terlihat rapi dalam keadaan apapun, berpakaianlah sesuai dengan bentuk postur badan dan tidak berdandan menor atau berlebihan dalam ber make up, make up yang terlalu berlebihan akan membuat kamu kelihatan tidak narutal dan menghilangkan daya tarik. Intinya Kamu akan menjadi wanita idaman pria dengan cara berpenampilan menarik dan nyaman untuk dilihat. mensyukuri apa yang telah tuhan berikan atas dirimu.

Jujur
Semua pria sangat senang dengan wanita yang gak panuh kepalsuan. Mereka sangat hormat pada cewek yang gak menutupi keberadaan dirinya dengan kemewahan atau keramahan yang dibuat-buat. Pria juga akan terpesona pada cewek yang bersikap wajar dan apa adanya, serta cewek yang pandai menyatakan apa yang ada dalam pikirannya. tidak ngalor ngidul dalam menyampaikan perkataannya.

 Ramah dan Baik Budi
Senyum memberi kehangatan tersendiri bagi cowok. Senyum hangat yang dipadu dengan kecerdasan dan ketulusan, merupakan ramuan diri keramahan yang sangat disukai oleh semua cowok ramah dalam berkata-kata. Di dekat cewek ramah, cowok merasa tenteram seperti berada di dekat ibunya. Baik budi Buat mereka, itu lebih berharga dari pada materi. Mereka kagum pada cewek yang menunjukkan perhatian dan kepedulian pada hubungan mereka. Keluarganya, teman-temannya dan lingkungannya.

Itulah beberapa ulasan Kriteria Cewek yang Paling Disukai Cowok  yang bisa kamu ketahui dan bisa menjadi acuan buat para cewek biar lebih disukai para cowok atau bahkan lebih disayang sama pasangannya. Bagaimana, Apakah kamu termasuk salah satunya. Jika iya selamat patut kamu pertahankan.




Tuesday, October 17, 2017

Pasie Saka dan Butiran Gula Pasir


kalau berbicara Provinsi paling ujung di Pulau Sumatra tepatnya Aceh ini memang dikenal memiliki banyak pantai dengan keindahan yang masih belum terjamah. Puluhan pantai bertebar di daerah pesisir Aceh dengan sangat indahnya saling berlomba-lomba untuk memikat mata wisatawan termasuk saya dan beberapa teman yang ingin memanjakan mata dan memuaskan batin. Beberapa pantai tersebut terletak di daerah yang tersembunyi sehingga tak banyak yang mengetahui pantai-pantai tersebut, salah satunya adalah Pantai Pasie Saka dengan pasir yang putih menyerupai Gula Pasir.
Secara administratif, pantai ini terletak di Gampong Jeumpheuk, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Lebih tepatnya berada di ruas Jalan Nasional (Jalan Banda Aceh - Meulaboh) atau sekitar 50 kilometer dari Kota Calang, Ibukota Kabupaten Aceh Jaya atau berada di kilometer 117 dari Banda Aceh. Untuk mencapai lokasi dari Pantai Pasie Saka, wisatawan setidaknya harus menempuh jarak yang cukup jauh yaitu degan waktu tepuh perjalanan selama 2 jam lebih dari Ibu kota Banda Aceh
Ketika tiba di Desa Jeumpheuk, berarti lokasi dari Pantai Pasie Saka sudah tak jauh lagi. Desa tersebut merupakan pos keberangkatan wisatawan untuk berkunjung ke pantai tersebut. Perlu diketahui wisatawan tidak boleh pergi tanpa didampingi oleh pemandu dari penduduk desa setempat, bahkan sempat beberapa kali terjadi kasus wisatawan yang tenggelam setelah berfoto selfie di atas tebing karang dekat pantai. Bahkan tersebar berita pantai yang memiliki panorama memukau ini ditutup sementara untuk menanti pengelolaan yang lebih terarah dari pemerintah.

Dari Desa Jeumpheuk wisatawan harus berjalan kaki melewati semak belukar, dua bukit serta padang rumput yang hijau. Dalam perjalanan tersebut wisatawan juga akan melewati Desa Mata Le, yang dulunya merupakan pemukiman warga yang kini telah hilang setelah dihantam gelombang tsunami 2004 lalu.  Disepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhkan dengan keindahan alam yang begitu alami dan masih terjaga kelestariannya. Menurut cerita dari sang pemandu, pantai ini dinamakan sebagai Pantai Saka (Pantai Gula) karena pasirnya yang putih kekuning-kuningan seperti gula pasir.

Nuansa eksotis pantai ini makin bertambah ketika banyak dijumpai tebing-tebing karang yang letaknya tepat di bibir pantai serta perbukitan yang nampak seperti tanjung menjorok kelaut. Perbukitan ini dipenuhi dengan tumbuhan hijau sehingga nampak asri bila dipandang dari kejauhan. Deburan gelombang laut yang deras menyapa bibir pantai juga mempercantik surga kecil yang tersembunyi ini. Pantai Pasie Saka sebenarnya memiliki air laut yang sangat jernih dengan warna biru kehijauan, namun pada saat tertentu wisatawan dilarang untuk mandi atau berenang di pantai tersebut. Dikarenakan gelombang ombaknya yang sangat kuat, apalagi ketika musim angin barat gelombang semakin besar dan sangat berbahaya. dan berikut adalah gambaran kecil dari Pasie Saka tersebut sebelum terekspos dan belum ada jalan yang mudah untuk dilalui.
Perjalan menuju objek harus mengandalkan kekuatan otot tangan karena medan yang di tempuh harus manjat dan turun tebing dengan ketinggian lebih kurang 10 meter
Nampak pemandangan yang begitu indah nan mempesona dari atas tebing sebelum meluncur ke bawah tebing

Salah satu dari pengunjung mulai menuruni tebing dengan gagah berani, tak heran juga ada yang merasa phobia dengan ketinggian  dan merasa ketakutan untuk turun tebing menggunkan seuntai tali, tapi jangan pada takut karna tali yang digunankan juga standar untuk hal seperti itu, jadi aman untuk yang tidak terbiasa.

Akhirnya sampai tujuan lelah yang dirasakan seakan sirna dan memuaskan batin selama perjalanan yang panjang Tampak keindahan Pantai Pasie Saka.

Tampak kebahagian yang dirasakan oleh wisatawan yang terpuaskan, tapi ingat jangan terlalu ria dalam kebahagia.

Pasir bagaikan gula

Sore pun menyapa bersiap untuk pulang. 



Monday, October 16, 2017

Surga Kecil Air Terjun Puecari Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar (Bahasa Aceh: Acèh Rayek) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum dimekarkan pada akhir tahun 1970-an, ibu kota Kabupaten Aceh Besar adalah Kota Banda Aceh. 
Setelah Kota Banda Aceh berpisah menjadi kotamadya tersendiri, Ibu kota kabupaten dipindahkan ke Jantho

Setelah ditetapkan Kota Jantho sebagai ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar yang baru, maka secara bertahap pemindahan ibukota terus dimulai, dan akhirnya secara serentak seluruh aktifitas perkantoran resmi dipindahkan dari Banda Aceh ke Ibukota Jantho pada tanggal 29 Agustus 1983, dan peresmiannya dilakukan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada masa itu, yaitu Bapak Soepardjo Rustam pada tanggal 3 Mei 1984 (Sumber)

Tahukah kamu ??

Tuesday, October 10, 2017

Ada Aku

Sepikah engkau meratapi kasih yang kini berwujud samar?
Izikan aku menjadi serumpunan melodi yang kan membuat hidupmu jadi bernada Kasihmu mungkin telah lelah atau bahkan segandrung masalah yang menghampitnya Aku tak mampu merangkai kata sedemikian rupa untuk menghibar senyummu
Aku mungkin tak nyata, bahkan aku bukan siapa-siapa, yang mejadi kalimat dariku adalah..
"berbahagialah meski dalam guratan tangis ataupun tawa" & jangan lupa pada-Nya saat engkau pada masa apapun.