Monday, October 23, 2017

About Valentine Day Part 2

“Nah, beberapa hal yang harus dipahami dalam masalah Valentine day: Nah yang pertama itu Prinsip/dasarnya: Valentine day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan ‘supercalis’ bangsa Romawi Kuno dimana setelah mereka masuk agama Nasrani (Kristen), maka berubah menjadi acara keagamaan yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine. Kedua, sumbernya: Valentine itu jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh karena itulah, berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi kalau enggak berdasarkan kepada Islam (Allah), maka ia akan tertolak. Kita bawa-bawa lagi nih dalilnya dalam firman Allah swt QS. Al-Baqarah: 120 “orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
“Ketiga, tujuannya: tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang dipersada bumi adalah baik. Tetapi bukan semata-mata untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula berarti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggalkan ajaran lain diatas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi dibawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.” Jelas mbak Riska yang membuatku semakin serius sambil menyeruput minumanku.
“Bahkan Rasulullah bersabda: “Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”. Keempat, operasionalnya: Pada umumnya acara Valentine day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara. Hehe mbak bawa lagi nih dalilnya di surat al-Isra ayat 37 “dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung” 

“Jadi, udah jelas banget, apapun alasannya, kita nggak bisa menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Jadi, janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Karena kalau dibilang toleransi, padahal Islamlah yang paling toleransi didunia.”

“Berkata Peguam Zulkifli Nordin (Malaysia) dalam kaset ‘MURTAD’ yang mafhumnya:Valentine adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam di Spanyol. Paderi ini isyitharikan hari tersebut sebagai hari kasih sayang karena padanya Islam adalah ZAILIMI. Tumbangnya kerajaan Islam Spanyol dirayakan sebagai Hari Valentine.”

“Jadi kenapa kita harus ngerayain hari valentine? Padahal yang dibilang hari valentine itu yang tanggal 14 Februari adalah hari kejatuhan Islam di Spanyol. Masak orang Islam mau ngerayain kejatuhan agamanya sendiri sih. Sebenernya kayaknya orang-orang itu udah tau deh tentang valentine, tapi kebanyakan dari mereka termasuk orang Islam sekalipun ada yang pura-pura nggak tau, atau berdalih ke hal yang lain. Mbak bukannya sok sempurna loh Dhira, justru mbak nggak sesempurna itu. Mbak juga pernah ngerasain dunia kelam, yang pacaran lah, ngerayain valentine lah beberapa kali, mbak udah ngalami semuanya dan itu semua mbak anggap sebagai pelajaran hidup yang bisa ngebuat mbak berubah kayak sekarang. Semua yang mbak alami dulu saat masa remaja, rasanya semua itu sia-sia, sampai akhirnya mbak menyadari dan bisa berubah kayak sekarang ini. Ehmm, Cuma itu yang bisa mbak jelasin ke Dhira. Kalau Dhira kurang puas, Dhira search aja diinternet, pasti ada. Aduh mbak jadi haus nih nyerocos aja dari tadi. Hehe”. Jelasnya yang begitu panjang dan lebar dan sekarang aku paham apa itu valentine.
***

Keesokannya... Disekolah..
Aku hendak masuk kekelas, Riko si anak 2 IPS 1 itu tiba-tiba menahanku masuk.
“Dhira” sapanya.
“Ya. Ada apa?”
“Aku denger kamu lagi sendiri kan? Kamu mau nggak nemenin aku valentine entar?”
Aku pun tersenyum dan menjawab dengan lembut “Rikooo, maaf ya, aku nggak bisa dan nggak mau. Aku seorang muslim alias Islam Riko. Jadiiii, aku nggak mau ngerayain hal yang nggak penting kayak gitu. Maaf ya? Kamu ajak orang lain aja yaa?” aku pun tersenyum dan masuk kekelas meninggalkannya begitu saja.

Aku pun duduk dibangkuku yang biasa. “Gimana Dhir, Riko udah ngajakin kamu kan?” tanya Lina dengan diikuti kedua temannya bak seorang pengawal.
“Udah. Tapi aku nggak mau, aku kan orang Islam, aku emang nggak sempurna, tapi aku nggak mau jadi syirik ah” aku pun menjawab dengan tersenyum dan mereka melongo. “Oh iya, aku tau kalian pasti juga tau valentine itu apa. Sebagai sesama muslim aku saranin kalian jangan ikutan yang begituan ya? Nggak baik loh” lanjutku.
“Iya kami tau kok, diinternet juga banyak. Tapi kami kan nggak nganggap memperingati kematian si Valentino itu, tapi cuma sekedar berbagi kasih sayang aja plus have fun doang.” Jawab Reva.
“Yaudah nggak apa-apa, itu hak kalian kok. Yang penting aku udah ingetin kalian” aku masih berusaha tersenyum dan lembut dan mereka pun kembali ketempat duduk mereka masing-masing.
***

14 Februari sudah terlewati. Ini sudah jatuh pada tanggal 15 Februari di sepertiga malam pukul 03.00 pagi. Entahlah, aku terbangun begitu saja. Rasanya ingin sekali kulaksanakan shalat Tahajud, padahal aku paling susah untuk shalat sunnah ini. Paling-paling cuma shalat wajibnya aja. Hehe...

10 menit seusai shalat tahajud handphone-ku berdering, dari sahabatku, Reni. Reni menelfonku dan betapa terkejutnya aku mendapatkan berita buruk ini. Ya, Reni memberitahuku bahwa Lina dalam perjalanan pulangnya bersama Danil, kekasihnya, sehabis valentine, mereka dihadang beberapa preman dan Danil dihajar tanpa mampu menolong kekasihnya yang diperkosa oleh preman-preman itu, astaqfirullah..

Sedangkan Reva dan Tika mengalami kecelakaan saat hendak pergi untuk bertemu dengan pasangan mereka dan kini mereka dirawat dirumah sakit. Ya Allah, pertanda apa ini? Hukumankah? Peringatankah? Wallahu ‘alam. Hanya Engaku yang tau.

Ini pertama kalinya aku sekolah mengenakan kerudung. Kalau hari biasanya, aku mengenakan seragam rok abu-abu panjang dan seragam baju putih tangan pendek. Untung aku punya seragam sekolah baju putih tangan panjang dan beberapa kerudung yang aku beli kalau aku hendak ingin pergi pengajian bersama ibuku, ada warna putih, merah, biru tua, hijau bercorak bunga, hanya beberapa saja.

Ibu dan ayahku sampai pangling melihat penampilanku hari ini dan mereka berucap “Subhanallah”. Ya, insya Allah mulai hari ini aku akan melindungi diriku dengan menutup auratku, yaaa walaupun belum terlalu sempurna banget sih, tapi pelan-pelan lah. Dan setelah pulang sekolah nanti, aku dan Reni akan menjenguk Reva, Lina dan Tika

#Selesai

by_ Migia Purnama Sari


No comments:

Post a Comment